Takdir mungkin tak ada yang tau akan seperti apa akhirnya. Akan seperti yang kita inginkan atau tidak? Entahlah.
Jika pda akhirnya memang takdir yang mempersatukan kita, btahanlah disampingku dengan segala kekuranganku. dan jikalau pun takdir tidak mengisyaratkan kita untuk bersama, perjuangkan aku dengan segala kelebihanku.
Entah sekarang aku seperti berada disebuah kapal kecil berdua dengamu, mengayun dengan lambatnya ditengah luasnya lautan dan terkadang goyang akan ombak-ombak kecil yang sewaktu-waktu mampu menggulung perairannya dan mengguncang perahu kita.
Entah sampai kapan akan bermuara, kapan kita akan mampu bersandar dengan tenang nya di sebuah dermaga dan menjadi penonton setia dari jutaan keindahan lautan tanpa harus ikut tergulung-gulung diombaknya.
Tapi coba yakinkan aku pada saat itu, genggam erat tanganku. Kumohon tuntun aku walaupun malam menenggelamkan siang dan bahkan bulan bintang tak ada gunanya. Tetap disampingku, karna pada saat itu aku akan jadi orang yang buta bersama gelapnya malam. bertahanlah hingga ku mampu untuk meluhat kembali. Tetap genggam tanganku hingga kita mampu bersandar dengan tenangnya didermaga itu.
Tuhan bahkan tau keluh kesahku yang selalu ku ocehkan disetiap selesai salam terakhirku. Semoga akan sampai padamu.
°setelah telponan 2 jam malam ini ^^
Tanpa Akhir
Ketika mulutku tak dapat mengungkapkan semua resahku maka tulisan ku yang akan jadi penyambung resahku
Senin, 14 Juli 2014
Selasa, 10 Juni 2014
Lelaki ku
Dia lelaki ku, namun tak kumiliki
kucintai dia, tapi tak sedikitpun sisi hatinya milikku
ku banggakan sosoknya di dunia tempatku berpijak
namun disaat yang sama dia banggakan seseorang
dan itu bukan aku di belahan dunia yang lain
ku percayai dia, hingga ku tepiskan semua egoku
namun disaat yang sama dia berbagi rasa percaya dengan yang lain
Dia lelakiku, namun tidak dengan hatinya
kucintai dia, tapi tak sedikitpun sisi hatinya milikku
ku banggakan sosoknya di dunia tempatku berpijak
namun disaat yang sama dia banggakan seseorang
dan itu bukan aku di belahan dunia yang lain
ku percayai dia, hingga ku tepiskan semua egoku
namun disaat yang sama dia berbagi rasa percaya dengan yang lain
Dia lelakiku, namun tidak dengan hatinya
---
pantaskah ku katakan rindu dan
ku bumbung tinggi setinggi awan
agar kau dapat melihat walau
diatas gunung sekalipun
pantaskah ku umbar rasa sayang
dan ku sebar sampai ke sisi-sisi terkecil dunia
agar tak satupun dari mereka
yang tidak mengetahuinya
tapi pantaskah?
bahkan jika sampai saat ini tak
ku tau nasibnya
akan kah terasa pantas ku
lakukan itu semua saat tak ada satu pun sambut hangatmu
Minggu, 08 Juni 2014
Jumat, 16 Mei 2014
Menyebalkanmu, aku rindu..
Sekitar 2 minggu yang lalu aku sempat menulis massage di draf
facebooknya, disitu aku bercerita tentang sikap dan sifat menyebalkan nya hari
itu, namun note terakhir yang sempat aku tuliskan untuk dia "Suatu saat
sifat menyebalkanmu itu akan membuat ku rindu padamu"
And
really,, tepatnya malam ini, aku rindu dengan sifat dan sikap menyebalkan itu.
rasanya aku lebih membutuhkan itu sekarang dibandingkan perlakuan manis yang
memakai pemanis buatan. aku rindu sikap menyebalkan itu, disaat sekarang, saat
tak ada satupun sapa hangat yang ku dengar darinya. seakan membeku raut
wajahnya, tak ada sedikitpun simpul indah senyumnya. tak ada waktu bahkan
sepersekian detik hanya untuk menyapa dan memanggil namaku entah nama atau
saapan indah itu.
Disaat
sekarang ku rindukan sikap menyebalkan itu, diandingkan tingkah kaku mu hari
ini. belum sempat ku tatap wajah mu, seketika bisu bibirku tak satupun kata
yang dapat ku ucapkan padamu, bahkan hanya sekedar senyum tak mampu ku
simpulkan di hadapanmu.
Minggu, 04 Mei 2014
Senandung dari mu
Hari ini untuk kedua kalinya dia
bernyanyi indah didepanku. Tulus dari hati? Entahlah, namun aku bahagia
mendengarnya, entah mengapa aku suka ketika dia lantunkan nada-nada indah itu
didepanku, entah kenapa aku suka ketika dia tersenyum lebar terlihat
indah.
Berlebihan? mungkin saja, tapi aku
menyukainya. hari ini dengan lagu yang sama, yang awalnya tidak kusukai. Tapi
mulai kunikmati ketika awal dia menyanyikannya didepanku, terlebih bait demi
bait itu terasa menyentuh hati dan melemahkan keangkuhanku. Mungkin karna untuk
pertama kali. bisa juga karna aku terlalu menyukainya hingga apapun yang
kulihat padanya akan terlihat indah. Kurasa aku mulai berlebihan, tapi itu yang
mulai kurasakan ketika lantunan kata-kata indah dari lagu itu dia senandungkan
CINTA
TERBAIK
jujur saja ku
tak mampu
hilangkan wajahmu di hatiku
meski malam mengganggu
hilangkan senyummu di mataku
ku sadari aku cinta padamu
hilangkan wajahmu di hatiku
meski malam mengganggu
hilangkan senyummu di mataku
ku sadari aku cinta padamu
meski
ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
jujur saja ku
tak mampu
tuk pergi menjauh darimu
meski hatiku ragu
kau tak di sampingku setiap waktu
ku sadari aku cinta padamu
tuk pergi menjauh darimu
meski hatiku ragu
kau tak di sampingku setiap waktu
ku sadari aku cinta padamu
meski
ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
oh
meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik
oh
meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik
Dia memang bukan cinta pertama yang
tersematkan dihati, namun aku merasa dia cinta yang terbaik yang mampu buatku
merasa rindu walau ku tau tak jauh jarak antara aku dan dia, yang mampu buatku
resah walau baru sesaat kami berpisah. dia lelaki yang mampu naik turunkan
moody ku yang bahkan teman-teman terdekatku lelah menghadapinya. dia lelaki yag
mampu menyematkan senyum di sisi bibirku sesaat setelah aku bersedih. dan mampu
buatku cepat melupakan amarah ku padanya. mungkin karna aku terlu menyukai cara
dia mencintaiku. Namun, apakah itu benar cara mencintaiku atau hanya perlakuan
padaku? hanya dia yang mampu berkata jujur untuk hal itu.
Aku yang mungkin terlalu menyukainya,
mampu mencintainya melebihi lelahku setiap harinya. aku yang mungkin terlalu
menyukainya mampu menunggu kabarnya lebih lama dari batas ambang sabar
penantianku. karna aku terlalu menyukainya bahkan mampu habiskan separuh
nafasku untuk mengukir kerinduan di hembusan udara setiap pagi yang
membangunkan ku dan setiap malam yang menggoda untuk lelapkan ku.
Langganan:
Postingan (Atom)